Pancasila merupakan Staatsfundamentalnorm atau kaidah fundamental negara. Semua sila di Pancasila tentunya mempunyai makna tersendiri. Seperti sila ke-lima mengenai keadilan sosial, sila ke-empat tentang kerakyatan, sila ke-tiga tentang persatuan, sila ke-dua tentang humanisme atau internasionalisme. Tapi, bagaimana dengan sila pertama? Apa sebenarnya Ketuhanan Yang Maha Esa itu?

    Di Indonesia, sila pertama tidak dapat diartikan secara harfiah atau literal karena di sini masyarakat menganut aliran kepercayaan yang berbeda-beda. Secara harfiah, sila pertama bermakna kepercayaan terhadap Tuhan yang esa atau monoteisme. Apabila begitu, maka banyak agama yang bertentangan, sebut saja Hindu atau Budha yang tidak mengenal konsep ketuhanan. Untuk memperjelas konsep ketuhanan di agama mereka, penganut Buddhism di Indonesia menciptakan Tuhannya sendiri, yaitu Sanghyang Adi Budha agar memperkuat asas sila pertama.

    Metode penafsiran yang tepat untuk Pancasila adalah metode Original Intent, yaitu mencari tahu makna dan maksud serta tujuan dari pembuat hukum atas norma hukum yang ia buat. Jadi, kita harus menelusuri dokumen-dokumen sejarah yang dibuat oleh Panitia Sembilan untuk mengetahui maksud dari sila pertama ini.

    Haji Agus Salim sendiri menjelaskan asas dari sila pertama melalui tulisannya tentang Pancasila yang masuk dalam agenda Kementrian Agama. Meskipun negara Indonesia berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, negara kita juga mengakui adanya kebebasan bergama layaknya negara-negara lain.

    Ir. Soekarno juga mempertegas makna dari sila pertama dalam pidatonya di sidang umum PBB ke-XV pada 30 September 1960 yang berjudul To Build The World A New. Beliau menyatakan bahwa sila pertama merupakan karakteristik dari bangsa Indonesia yang juga diterima oleh sekelompok golongan di Indonesia yang tidak mengakui adanya Tuhan dan sejenisnya.

    Dari semua pernyataan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa ada ruang untuk orang-orang Ateis, Agnostik, atau orang yang menganggap Tuhan sebagai bilangan-bilangan, atau sejenisnya. Jadi, bagaimana menurutmu?

No comments

Popular Posts

Blog Search Engine

Subscribe Me on YouTube

Time

Programming Tips

Find me at